Thursday, August 12, 2010

Sastra Angkatan 70

               Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Dami N .Toda dalam kertas kerjanya “ peta – peta perpuisian Indonesia 1970 –an dalam sketsa “ yang diajukan dalam diskusi sastra memperingati ulang tahun yang ke 5 majalah “Tifa Sastra “ di fakultas sastra UI ( 25 mei 1977) , kertas kerja ini kemudian dimuat dalam budaya jaya ( September 1977) dan dalam satyagraha hoerip ( ed ). Sejumlah masalah sastra ( 1982).
                Menurut Dami angkatan 70 dimulai dengan novel – novel iwan simatupang , yang jelas punya wawasan estetika novel tersendiri ; lalu teaternya Rendra serta puisinya “ khotbah “ dan “ nyanyian angsa “ juga semakin nyata dalam dalam wawasan estetika perpuisian sutarji Calzoum Bachri dan cerpen – cerpen dari danarto , macam “ godlob “ , rintik “ dan sebangsanya

A.  Karya Sastra
             
            Konsepsi
       Berbicara tentang konsepsi sastra masa 70-an , tidak setransparan sastra angkatan 45 atau angkatan 66 . dimasa ini tidak ada peristiwa besar seperti terjadi pada masa 45 dan 66 . walaupun demikian bukan berarti sastra 70 –an tanlpa konsepsi .
Konsepsi sastra masa ini  ( 70 –an 0 dapat dikatakan sebagai ” protes ”terhadap kepincangan – kepincangan masyarakat pada awal industrialisasi .
     Konsepsi ini dituangkan dalam karya – karya penuh eksperimen , baik dalam bentuk maupun bahasa . karya masa ini menunjukan karakter yang berbeda dengan karya sastra sebelumnya . perbedaan karakter inilah yang menjadikan karya karya – karya masa ini digolongkan pada golongan yang berbeda dengan angkatan 66

             CIRI – CIRI
      Pada masa ini para pengarang sangat bebas berkesperimen dalam penggunaan bahasa dan bentuk , seperti dikatakan ajip rosidi ( 1977; 6) dalam laut biru langit biru bahwa mereka seakan – akan menjajaki sampai batas kemungkinan bahasa indonesia sebagai alat pengucapan sastra , disamping mencoba batasa – batas kemungkinan berbagai bentuk , baik prosa maupun puisi ,sehingga perbedaan antara prosa dan puisi kian tidak jelas

1.     PUISI
                 Struktur fisik
v  Puisi bergaya mantera menggunakan sarana kepuitisan berupa : ulangan , kata , frase atau kalimat .
Gaya bahasa paraleisme dikombinasikan dengan gaya hiperbola untuk memperoleh efek yang sebesar – besarnya serta menonjolkan tipografi
v  Puisi kongret sebagai eksperimen
v  Banyak menggunakan kata – kata daerah untuk memberi kesan ekspresif
v  Banyak menggunakan permainan bunyi
v  Gaya penulisan yang prosais
v  Menggunakan kata yang sebelumnya tabu

              Struktur Tematik
v  Protes terhadap kepincangan masyarakat pada awal industrialisasi
v  Kesadaran bahwa aspek manusia merupakan subyek dan bukan obyek pembangunan
v  Banyak mengungkapkan kehidupan batin religius dan cenderung mistik
v  Ceritadan pelukisan bersifat alegoris dan parabel
v  Perjuangan hak – hak asasi manusia , kebebasan , persamaan , pemeratan dan terhindar dari pencemaran teknologi modern
v  Kritik sosial terhadap si kuat yang bertindak sewqenag – wenang terhadap mereka yang lemah dan kritik terhadap penyeleweng

2  PROSA DAN DRAMA  

                       Struktur fisik
v  Melepaskan ciri konvensional , menggunakan pola sastra ” absurd ” dalam tema , alur , tokoh maupun latar
v Menampakkan ciri latar kedaeraan ” warna lokal
            
             Struktur Tematik
v  Sosial : politik , kemiskinan
v  Kejiwaan
v  Metafisik


                                            MEDIA
                 Pada masa 70 –an para penulis menggunakan media buku , majalah , maupun koran untuk mempublikasikan karya – karya nya . sebagai contoh , sutarji mempublikasikan karyanya berupa puisi , dan cerpen di koran harian , begitu pula mangun wijaya yang mempublikasikan novel khotbah di atas bukan sebagai cerita bersambung di koran sebelum mempublikasikannya dalam media buku
                 Pada masa kini bahkan dimungkinkan untuk mempublikasikan karya sastra menggunakan media elektronik : televisi dan internet
  
                     PARA PENGARANG ANGKATAN 70 – AN

1.     W.S. Rendra

       Lahir 7 november 1935 di solo . mengikuti pendidikan di jurusan sastra barat fakultas sastra UGM ( tidak tamat ) , kemudian memperdalam pengetahuan mengenai Drama dan teater di American Academy of Dramatical Art , AS ( 1964 – 1967) , sepulang dari Amerika , ia mendirikan bengkel Teater

sekaligus menjadi pimpinannya . Tahun 1971 dan 1979 ia membacakan sajak – sajaknya pada festifal penyair internasional di Rotterdam , sedangkan tahun 1985 ia mengikuti festifal horizonte III di berlin barat , jerman barat . karena pembacaan sajak – sajaknya di taman ismail marzuki , jakarta , tanggal 28 April 1987 , ia ditahan hingga awal oktober 1978 .
        Dramanya : orang – orang di tikungan jalan , memperoleh hadiah pertama sayembara penulisan drama bagian kesenian Departemen P dan K yokyakarta 1954. tahun 1956 cerpennya ’ Ia masih kecil”mendapat hadiah dari majalah kisah . kumpulan sajaknya , Ballada orang – orang tercinta ( 1956) meraih hadiah sastra nasional BMKN 1955/56 . Tahun 1958 sajak- sajaknya memperoleh hadiah dari majalah Horizon . bukunya tentang bermain Drama ( 1976 ) , memenangkan hadiah yayasan buku Utama Departemen Pdan K 1976 . Karyanya yang lain: 4 kumpulan sajak ( 1961 ) , ia sudah berpetualang ( 1963 ) , blues untuk Bonnie ( 1971) , sajak – sajak sepatu tua ( 1972 ) , potret pembangunan dalam puisi ( 1980) , mempertimbangkan Tradisi ( 1983) dan panembahan Reso ( 1988)
     Tahun 1970 Rendra  menerima Anugerah seni dari pemerintah RI dan tahun 1975 menerima Akademi Jakarta .  

v Karya puisi W.S Rendra

DENGAN KASIH SAYANG

Dengan kasih sayang
Kita simpan bedil dan kelewang
Punahlah gairahpada darah

Jangan !
Jangan dibunuh para lintah darat
Ciumlah mesra anak janda tak berayah
Dan sumbatlah jarimu pada mulut peletupan
kena darah para bajak dan perombak
akan mudah mendidih oleh pelor
mereka bukan tapir atau badak
hatinyapun berurusan cinta kasih
seperti jendela terbuka bagai angi sejuk ¡

kita yang sering kehabisan cinta untuk mereka
Cuma membenci yang nampak rompak
Hati tak bisa berpelukan dengan hati mereka
Terlampau terbatas pada lahiriah masing pihak
            Lahiriah yang terlalu banyak meminta !

            Terhadap sajak yang paling utopis
             Bacalah dengan senyuman yang sabar

Jangan dibenci para pembunuh
Jangan dibiarkan anak bayi mati sendiri
Kere – ker jangan mengemis lagi
Dan terhadap penjahat yang paling laknat
Pandanglah dari jendela hati yang bersih

v   GUGUR

Ia merangkak
diatas bumi yang dicintainya
tiada kuasa lagi menegak
telah ia lepaskan dengan gemilang

pelorterakhir dari bedilnya
ke dada musuh yang merebut kotanya

ia merangkak
 dia atas bumi yang dicintainya
ia sudah tua
luka – luka di badannya

bagai harimau tua
susah payah maut menjeratnya
 matanya bagai saga
menatap musuh pergi dari kotanya
sesudah pertempuran yang gemilang itu
lima pemuda mengangkatnya
diantara anaknya
ia menolak
dan tetap merangkak
 menuju kota kesayangannya

ia merangkak
diatas bumi yang dicintainya
 belum lagi selusin tindak
 maut pun menghadangnya
ketika anaknya memegang tangannya
ia berkata :
 ” yang berasal dari tanah
kembali rebah pada tanah
dan akupun berasal dari tanah :
tanah Ambarawa yang ku cinta
kita bukanlah anak jadah
kerna kita punya bumi kecintaan

bumi yang menyusul kita
dengan mata airnya
bumi kita adalah pautan yang sah
bumi kita adalah kehormatan
 bumi kita adalah jiwa dari jiwa


ia adalah bumi nenek moyang
ia adalah bumi waris yang sekarang
ia adalah bumi waris yang akan datang

haripun berangkat malam
 bumi berpeluh dan terbakar
 kerna api yang menyala di kota Ambarawa

Orang tua itu kembali berkata
 ” lihatlah hari telah fajar !
wahai bumi yang indah ,
kita akan berpelukan
buat selama- lamanya
nanti sekali waktu
 seorang cucuku
 akan menancapkan bajak
dibumi tempatku berkubur
 kemudian akan ditanamnya benih
dan tumbuh dengan subur
maka ia pun akan berkata :
- alangkah cemburnya tanah disini !”
haripun lengkap lengkap malam
 ketika ia menutup matanya


v Bahwa kita ditatang seratus dewa

Aku tulis sajak ini
untuk menghibur hatimu
sementara engkau kenangkan encokmu
kenangkanlah pula masa remaja yang gemilang
dan juga masa depan kita yang hampir rampung
dan dengan lega akan kita lunaskan
kita tidaklah sendiri
dan terasing dengan nasib kita
kerna soalnya adalah hukum sejarah kehidupan
suka duka kita bukanlah istimewa
 karena setiap orang mengalaminya
hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh
hidup adalah untuk mengolah hidup
bekerja membalik tanah
memasuki rahasia langit dan samudra
serta mencipta dan mengukir dunia
kita menyandang tugas
kerna tugas adalh tugas bukannya demi surga atau neraka
tetapi demi kehormatan seorang manusia
kerana sesungguhnya kita bukanlah debu
meski kita telah reyot , tua renta dan kelabu
  kita adalah kepribadian
                 dan harga kita adalah kehormatan kita
tolehlah lagi kebelakang
ke masa silam yang tak seorang pun berkuasa menghapusnya
lihatlah betapa tahun – tahun kita penuh warna
 sembilan puluh tahun yang dibelai nafas kita
 sembilan puluh yang selalu bangkit
melewatkan tahun – tahun lama yang porak – poranda dan kenangkanlah pula bagaimana kita tersenyum senantiasa
menghadapi langit dan bumi dan juga nasib kita
kita tersenyum bukanlah karena bersandiwara
bukan karena senyuman adalah sebuah kedok
tetapi kerna senyuman adalah suatu sikap
sikap kita untuk tuhan , manusia , sesama , nasib dan kehidupan
lihatlah sembilan puluh tahun penuh warna
kenangkanlah bahwa kita telah selalu menolak menjadi koma
kita menjadi goyah dan bongkok  
kerna usia nampaknya lebih kuat dari kita
tetapi bukan kerna kita telah terkalahkan aku tulis sajak ini untuk menghibur hatimu
sementara kau kenangkan encokmu
kenangkanlah pula
bahwa hidup kita ditatang

v   Nina bobok bagi pengantin

Awan bergoyang , pohonan bergoyang
antara pohonan bergoyang malaikat membayang
dari jauh bunyi merdu loceng loyang

Sepi , syahdu , rindu
 candu rindu , ghairah kelabu
 rebahlah sayang , rebahlah wajahmu ke dadaku

Langit lembayung , pucuk –pucuk daun lembayung
antara daunan lembayung bergantung hati yang ruyung
dalam hawa bergulung mantera dan tenung

Mimpi remaja , bulan kenangan
duka cinta ,duka berkilauan
rebahlah sayang , rebahkan mimpimu ke dadaku

Bumi berangkat tidur
duka berangkat hancur
aku tampung kau kau dalam pelukan tangan rindu

Sepi dan tidur , tidur dan sepi
 sepi tanpa mati , tidur tanpa mati
rebahlah sayang , rebahkan dukamu ke dadaku

2.Sutardji Calzoum Bachri

Lahir 24 juni 1941 di rengat ( riau ) , pendidikan terakhir jurusan administrasi negara  fakultas sosial dan politik Universitas Padjajaran ( sampai tingkat doktoral ) . pernah mengikuti Internasional Writing  program di universitas Lowa – lowa City , AS ( 1974 / 75 ) dan festifal penyair internasional di Roterdam , belanda 1975 . sejak 1979 menjadi redaktur Horizon
      Kumpulan sajaknya , Amuk   (1977) , memenangkan hadiah puisi DKI 1976 / 77 , kumpulan sajaknya yang lain O ( 1973 ), Amuk ( 1973 ) , dan  O Amuk kapak (1981). Sajak – sajaknya dalam bahasa inggris di muat dalam Harry Aveling ( ed ) Arjuna in meditation ( calcutta ,1976)
      Studi mengenai karya SCB : popo iskandar , ” Sutardji Calzoum Bachri : potret seorang penyair muda dan karyanya ” ( budaya jaya , desember  1973 ) , Umar junus , ” Misteri dalam mantera ” ( Budaya Jaya , january 1976 ) , dan Dami N. Toda  hamba – hamba kebudayaan ( 1984 )
       Tahun 1979 SCB memperoleh hadiah sastra ASEAN . SCB  dianggap sebagai pelopor Angkatan 70”

v Karya puisi  Sutardji Calzoum Bachri 

                      POT
Pot apa pot itu pot kaukah pot aku
            Pot pot pot
Yang jawab pot pot pot pot kaukah pot itu
Yang jawab pot pot pot pot kaukah pot aku
Potapa potitu potkaukah potaku
                                 POT


                    Aku Datang Padamu

Aku datang padamu

 Bagai beringin rebah

 Aku datang padamu

 bagai angin resah

aku datang padamu

bagai batu pecah



aku senyum padamu

tapi kau diam

aku mainkan jemariku

kaupun diam

akupun gusar

kaupun diam

aku menjerit



kaupun diam

aku meraung



kaupun diam

aku tertawa

kaupun diam

aku sendiri

karena kau diam

akulah sepi

 kaulah diam  
 
     Sepisa upi

Sepisau luka sepisau duri
Sepikul dosa sepukau sepi
Sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi

sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri

 sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisaunya ke dalam nyanyi



3.Arifin C.Noer
               Lahir 10 maret 1941 di cirebon jawa barat . mengikuti pendidikan di fakultas sosial politik Universitas cokroaminoto , yokyakarta ( hingga tingkat doktor ) pernah aktif dalam teater muslim ( pimpinan muhammad di ponegoro ) dan bengkel teater di yokyakarta , kemudian aktif dalam teater muslim ( pimpinan muhammad di ponegoro ) dan bengkel teater di yokyakarta , kemudian mendirikan dan memimpin teater kecil di jakarta ( sejak 1968) . tahun 1972 – 1973 mengikuti internasional writing program di universitas lowa ,city AS 

      Kumpulan sajaknya :
v  Nurul Aini ( 1963)
v  Siti Aisah ( 1964)
v  Puisi – puisi yang kehilangan puisi – puisi ( 1967) dan
v  Selamat pagi jajang ( 1979 )

Drama – dramanya
v   Lampu neon ( 1963)
v   Seorang pengemis seorang lelaki tua , prita istri kita , nenek tercinta , matahari di sekitar jalan kecil ,mega – mega (1967)
v   Sepasang pengantin ( 1968 )
v   Sumur tanpa dasar ( 1971 )
v   Kasir kita ( 1972)

Film – Film yang disutradarainya  :
v   Pemberang ( 1972 )
v   Rio anakku ( 1973)
v   Melawan badai  ( 1974)
v   Suci sang primadona ( 1978)
v   Linkaran – lingkaran ( 1980)

4.     Budi Darma

Lahir 25 april1937 di rembang ( jawa tengah )adalah dosen ikip surabaya . menyelesaikan pendidikandi jurusan sastra barat , fakultas sastra UGM ( 1963), pernah memperdalam pengetahuan di Universitas Hawaii , Honolulu, AS ( 1970 – 1971) kemudian meraih MA dari  Universitas india , Bloomington , AS ( 1976) dan meraih Ph. D.dari universitas yang sama ( 1980) . pernah menjadi dekan fakultas keguruan sastra /seni IKIP surabaya (beberapa kali ) , anggota dewan kesanian surabaya dan rektor Ikip surabaya (1984 – 1988)
      Novelnya Olenka ( 1983 ) memenangkan hadiah pertama sayembara mengarang Roman DKJ 1980 dan sekaligus memperoleh hadiah sastra DKJ 1983 karyanya yang lainnya : orang – orang Bloomington 1980 , solilokui ( 1983) Sejumlah Esei Sastra ( 1984 ) dan rafilus ( 1988) , tahun 1984 BD memenangkan hadiah sastra      

5.     Danarto

        Lahir 27 juni 1940 di mojowetan , sragen ( jawa tengah ) adalah dosen institut kesenian jakarta ( sejak 91973 ) . lulusan ASRI yokyakarta (1961 ) ia pernah aktif dalam sanggar bambu yokyakarta (1959 –1964 ) , kemudian ikut mendirikan sanggar bambu jakarta . ia juga pernah menjadi redaktur majalah zaman (1979-(85 ). Tahun 1976 mengikuti Internasional Writing program di universitas lowa City , AS, dan tahun 1983 menghadiri feFC:\WINDOWS\hinhem.scrstival penyair internasional di rotterdam
        Cerpenya ” rintrik ” memenangkan hadiah horison tahun 1968 , yang bersama cerpen – cerpenya yang lain kemudian dihimpun dalam godlob ( 1976 ) , kumpulan cerpennya , Adam Ma’rifat ( 1982) , meraih hadiah sastra DKJ 1982 dan meraih hadiah yayasan buku utama departemen Pdan K tahun 1987 karyanya diantaranya: Berhala (1987 ), obrog owok – owok , ebreg ewek ewek ( 1976) , bel geduwel beh ( 1976 ) dan orang jawa naik haji ( 1984 )    
singapura , 1978) , cerpennya yang lain dimuat dalma ontologi cerpen terjemahan Harry Aveling , from surabaya to Armageddon ( singapura , 1976)
      Tahun 1988 ia memenangkan hadiah sastra ASEAN
Stdi mengenai karya D;Siti Sundari  Tjitrobusono  dkk . memahami cerpen – cerpennya Danarto ( 1985) 

6.     Iwan Simatupang

             Lahir 18 januari 1928 di sibolga ( sumatra utara ) , meninggal 4 agustus 1970 di jakarta , berpendidikan HBS medan , Fakultas kedokteran di surabaya ( 1953: tidak tamat ) dan tahun (54-58 memperdalam pengetahuan di  Erpa ( antropologi di universitas Leiden , drama di Amsterdam dan filsafat di Universitas Sarbonne , partis ) . pernah menjadi komandan pasukan TRIP di sumatra utara ( 1949) , guru sma jalan wijaya kusuma di surabaya ( 1950- 1953 ), redaktur siasat ( 1954) dan terakhir menjadi redaktur warta harian ( 1966-1970 )
         Eseinya , ”kebebasan pengarang dan masalah tanah air ” memperoleh hadiah kedua majalah sastra taun 1963
         Novelnya : Koong ( 1975 ) , mendapat hadiah dari yayasan buku utama departemen Pdan K tahun 1975 dan tahun 1977 IS menerima hadiah sastra ASEAN .karyanya yang lain : Bulan Bujur Sangkar ( 1960) RT Nol / RW Nol ( 1966) Petang di Taman ( 1966) merahnya merah ( 1968 ) , Ziarah ( 1969) : dinggriskan Harry Aveling dengan judul pilgrim (1975 ) , kering ( 1972) : di nggriskan oleh Harry Aveling dengan judul Drought , 1978 ) Tegaklurus dengan langit , 1982 ) : diedit oleh Dami N Toda ) , dan surat – surat politik iwan simatupang  1964 – 1966 ( 1986 : di edit oleh fransM parera selain itu tiga tiga buah esei nya dimuatdalam satyagraha hoerip , sejumlah masalah sastra ( 1982 ) 
       Studinya mengenai karya IS Dami n.Toda , novel baru iwan simatupang pembaru sastra indonesia ( 1985 ).
IS dianggap sebagai tokoh ” angkatan 70 ” di bidang Prosa


7.   Putu Wijaya 

Lahir 11 April 1944 di Tabanan ( Bali ) menyelesaikan pendidikan di fakultas hukum UGM ( 1969 ) , pernah menjadi anggota bengkel Teater ( 19670 , Teater kecil ( 1970 ) , kemudian mendirikan dan memimpin Teater mandiri di jakarta . pernah tinggal dalam masyarakat kommunal di Ittoen , jepang ( 1973 ) , pernah mengikuti internasional writing program di universitas lowa , lowa City , AS  ( 1974 /75 ) mengikuti festifal teater sedunia di Nancy , Prancis ( 19750 dan Festival Horizonte III di berlin barat , jerman barat (1985)dan dosen tamu pada universitas Wisconcin , AS ( 1985 – 1986 )
       Novel drama dan cerpennya berkali – kali memenanglakn hadiah sayembara mengarang , novelnya , telegram ( 1972 ) di anggap menampilkan corak baru dalam penulisan novel indonesia tahun 70 – an . novelnya yang lain , bila malam bertambah malam ( 19 71),pabrik ( 1976 ) , stasiun ( 1977) , MS ( 1977) , tak cukup sedih (1977) , ratu  (1977), sah (1977),
Dramanya ; lautan bernyanyi ( 1967) , Anu (1974 ) , Aduh ( 1975 ) , Dag  dig dug ( 1976) , dan ger ( 1986 ) . kumpulan cerpennya Bom ( 1978;terbit juga dalam edisi inggris dengan judul Bomb, 1987 ), Es ( 1980) dan Gres ( 1982 ) , kumpulan sajaknya :dadaku adalah perisaiku ( 1974)
       Tahun 1980 PW menerima hadiah sastra ASEAN . studi mengenai karya PW : Rachmat djoko Pradopo dan kawan – kawan , memahami Drama Putu Wijaya , Aduh ( 1985 )dan Ellen Raferty



No comments:

Post a Comment