Tuesday, August 17, 2010

Proses penyiaran media jurnalistik elektronik

 
Proses penyiaran terjadi sejak ide itu diciptakan sampai dengan ide itu disebarluaskan. Langkah-langkahnya meliputi penggagas ide yang dalam hal ini adalah komunikator, kemudian ide itu diubah menjadi suatu bentuk pesan yang dapat dikirimkan baik verbal maupun nonverbal melalui saluran dan atau sarana komunikasi yang memungkinkan pesan itu mampu menjangkau khlayak luas (komunikan). Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh tiga unsur yaitu studio, transmitter, dan pesawat penerima. Ketiga unsur ini kemudia disebut sebagai trilogi penyiaran. Paduan ketiganya ini yang kemudian akan menghasilkan siaran yang dapat diterima oleh pesawat penerima radio maupun televisi.
Studio merupakan sistem yang cukup berperan dalam sebuah stasiun penyiaran, sebagai sub sistem yang terintegrasi secara total, bagian studio memberikan andil untuk penyedia program-program reguler yang bersifat berkesinambungan. Sistem studio pada umumnya terintegrasi dari berbagai unit sistem seperti bagian audio, video sistem, dan pencahayaan serta dilengkapi prasarana seni atau gambar sebagai pendukung produksi khususnya untuk produksi audio visual. Studio merupakan tempat produksi informasi sekaligus menyiarkan, yakni mengubah ide dan gagasan menjadi bentuk pesan baik gambar maupun suara.
Studio sebagai penyuplai program acara dibagi dalam dua kategori besar : Siaran Langsung, seperti program berita yang memiliki kekuatan informasi untuk segera disiarkan. Siaran Rekam, program acara yang direkam terlebih dahulu baik program acara nondrama seperti musik, olah raga dan program acara drama.
Transmitter merupakan salah satu unsur dalam proses penyiaran yang berfungsi mengantarkan gambar dan suara dari studio berupa gelombang elektromagnetik yang membawa muatan informasi untuk dipancarkan atau disalurkan melalui kabel atau serat optik. Ada tiga cara sistem satelit komunikasi Sistem DBS (Panduan Satelit Penyiaran), Sistem Semi DBS, serta sistem gabungan (penyaluran dan satelit).
Pesawat Penerima merupakan alat yang berfungsi mengubah gelombang eektromagnetik yang membawa muatan informasi berupa signal suara dan atau signal suara dan signal gambar proyeksi menjadi bentuk pesan yang dapat dinikmati.Pancaran gelombang elektromagnetik yang membawa muatan signal suara yang terbentuk melalui microphone, kemudian panaran ini diterima oleh sistem antena untuk diteruskan ke pesawat penerima, dan signal suara itu diubah kembali menjadi suara didalam audio loudspeaker. Bandung Proses ini menghasilkan siaran radio, sedangkan gelombang elektromagnetik yang masih membawa signal suara, yang dihasilkan oleh michrophone dan signal gambar proyeksi, yang dihasilkan oleh sisten lensa dan kemudian diubah menjadi signal gambar didalam tabung pengambil gambar maka proses ini menghasilkan siaran televisi.
Produk Penyiaran Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata acara dalam bentuk audio, suara atau visual gambar yang dtransmisikan dalam bentuk signal suara atau gambar, baik melalui udara maupun melalui kabel dan atau serat optik yang dapat diterima oleh pesawat penerima dirumah-rumah.

Syarat mutlak untuk terjadinya penyiaran

Memiliki manajemen (team work), SDM (orang-orang yang bekerja dari yang jabatannya terkecil sampai yang tertinggi), teknik penunjang (sarana dan prasarana sampai kinerja alat), program (apa yang akan disiarkan), memiliki visi dan misi, dinamis, tentukan sasaran (pasar/ segmen yang akan dituju), sistem pemilikan (contoh: pemilikan media dipegang oleh pemerintah, swasta komersial atau yang lainnya), sistem pendanaan (seperti: kombinasi antara negara-komersial, iuran warga/ kapital sosial dan lain-lain), perencaaan (apa dan bagaimana saja yang akan dilakukan dalam beberapa tahun ke depan), regulasi (kekuatan pengawasan pada siaran), peruntukan fungsi ( untuk/ bagi kepentingan siapa kepenetingan/ keuntungan siaran: negara/ pemerintah, bisnis/ komersial, publik/ kultur).

Dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran pasal 65 dijelaskan bahwa Publik berhak tahu siapa pemilik lembaga penyiaran tersebut, bagaimana programnya, bagaimana pembiayaannya, kecanggihan teknologinya siapa pengelolanya, dan lain-lain. Dengan mengetahui semua data para pemohon izin (calon lembaga penyiaran), publik ikut menentukan siapa yang berhak menggunakan ranahnya, frekuensi udara, sebagai medium penyiaran.


Sebagai media penyiaran, radio acapkali tidak memiliki struktur pemberitaan dalam program-programnya. Hyde mengatakan bahwa radio tidak memiliki produser berita maupun reporter dan penasihat siaran berita. Mereka hanya muncul pada saat-saat tertentu saja (2004: 220). Pada umumnya, laporan berita dari sebuah stasiun radio di suplai dari kantor berita nasional, seperti KBR 68 H Jakarta. Sementara di stasiun lainnya, berita radio diambil dari internet, surat kabar, lalu dibacakan tanpa diedit. Di stasiun radio yang demikian, kemampuan jurnalistik penyiar biasanya diabaikan; ketrampilan membaca dan mempresentasika berita menjadi yang utama. Sementara stasiun radio yang mengambil berita dari stasiun radio lain atau dari kantor berita sangat menggantungkan diri mereka pada kerja reporter dan penyaji berita. Sementara, untuk sedikit stasiun radio yang memproduksi program beritanya sendiri, biasanya sangat bergantung pada reporter lapangan dan stringers, yakni reporter part ime yang dibayar untuk menulis berita tertentu. Lalu, bagaimanakah bentuk berita radio tersebut?
             Radio merupakan media auditif yang murah dan dapat dinikmati siapa saja. Walaupun hanya dapat dinikmati secara auditif, radio memiliki kelebihan, yakni kemampuan menciptakan imajinasi audiens. Radio menimbulkan stimuli dengan beragam suara, dan berupaya memvisualisasikan suara penyiar melalui telinga pendengarnya. Dengan mempertimbangkan karakteristik ini, berita radio pun memiliki kekhususannya sendiri. Riswandi (2009: 21) mencatat beberapa definisi berita radio.
Menurut Paul D  Maessenner, berita adalah sebuah informasi baru tentang suatu peristiwa yang penting dan menarik perhatian serta minat pendengar. Unsur kebaruan peristiwa merupakan poin penting dalam definisi ini. Sedangkan Mitchel Charnley memaparkan berita radio sebagai laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan situasi kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru, dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak. Menurut Curttis Beckman, berita adalah laporan atas opini atau peristiwa yang penting bagi sejumlah khalayak. Berita yang besar adalah liputan opini atau peristiwa yang dibutuhkan bagi banyak orang (21-22). Dari beberapa pendapat tersebut, Riswandi menyimpulkan bahwa berita radio adalah suatu sajian laporan berupa fakta dan opini yang mempunyai nilai berita, penting, dan menarik bagi sebanyak mungkin orang , dan disiarkan melalui media radio secara berkala.
Riswandi juga mencatat beberapa karakterisitik berita radio, seperti:
  1. Segera dan cepat
  2. Aktual dan factual
  3. Penting bagi masyarakat luas
  4. Relevan dan berdampak luas
  5. Lokal emosional
  6. Personal
  7. Selintas
  8. Fokus dan detil
  9. Imajinasi
  10. Fleksibel
Karakteristik berita radio di atas tidak bisa hanya dipenuhi beberapa poin saja karena kesemuanya saling melengkapi satu dengan lainnya dan membentuk sebuah berita radio yang handal.
Beberapa bentuk berita radio pun memengaruhi cara penyajian dan penyiarannya. Riswandi menuliskan beberapa bentuk berita radio (Riswandi:2009: 24-25):
  • Berita tulis/ Writing News/ Adlibs/ Spot News
Berita pendek yang bersumber dari media lain atau ditulis ulang. Bisa pula berupa liputan reporter yang teksnya diolah kembali di studio.
·         Berita Sisipan (News with insert)
Berita yang dilengkapi atau dimix dengan sisipan suara narasumber
·         News Feature
Berita atau laporan jurnalistik pajang yang lebih bersifat human interest
·         Phone in News
Berita yang disajikan melalui laporan langsung reporter via telepon
·         Buletin Berita
Gabungan beberapa berita pendek yang disajikan dalam satu blok waktu
·         Jurnalisme Interaktif
Berita yang bersumber pada sebesar mungkin keterlibatan khalayak, misalnya wawancara masyarakat lewat telepon, atau berita yang menempatkan masyarkat sebagai subyek pelapor (reporter dadakan), baik mereka sebagai pelaku maupun hanya saksi mata kejadian.
Setelah mengetahui bentuk-bentuk berita radio, Anda harus mengenal dan kita untuk memahami jenis berita radio. Tidak berbeda dengan penulisan berita pada umumnya, berita radio pun memiliki beberapa jenis berita:
  1. Hard News
Berita langsung adalah berita yang dibuat untuk menyampaikan peristiwa-peristiwa yang secepatnya harus diketahui khalayak. Karena itu, penulisnya mengikuti struktur piramida terbalik, dengan bagian yang terpenting pada pembukaan berita (LP3Y 1990:1)

 2    Soft News
Berita ringan adalah merupakan berita tentang kejadian yang bersifat lanjutan dari berita langsung. Ia mencoba mengeksplorasi lebih jauh fakta yang menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana dalam berita langsung.  Dengan begitu, berita ringan tidak mungkin ada tanpa adanya berita langsung tempat ia mencantel. Sementar prinsip penulisannya tidak terikat pada struktur piramida terbalik. Sebab, yang akan ditonjolkan bukan unsur pentingnya, tetapi unsur yang bisa menarik persaan khalayak

 3.      In Depth News
Berita mendalam, artinya lebih dari sekadar paparan fakta). Biasanya berita seperti ini dikemas dalam bentuk feature, tetapi bisa pula dalam berita bersisipan dengan syarat penekanan isinya terletak pada proses pendalaman kasus atau tinjauan aspek lain dalam suatu peristiwa (Riswandi, 2009: 28).

 4.      Continuous News/ Updating News
Suatu topik berita yang disiarkan beberapa kali dalam satu hari, bahkan dalam satu minggu. Berita ini disajikan untuk mengetahui perkembangan kasus yang terjadi secara kontinyu.
Berita-berita radio, seperti dipaparkan pada pembukaan, acapkali tidak berasal dari stasiun radio itu sendiri. Hyde mencatat beberapa sumber berita radio, misalnya: 

 a. Audio report (live and taped)Merupakan laporan langsung, baik direkam atau tidak, yang disampaikan reporter dari lapangan.

b. Kantor Berita Nasional

Berita dibeli/ direlay dari kantor berita nasional, seperti KBR 68 H Jakarta atau Associated Press (di Amerika).

c. Kantor Berita Radio Jaringan

Biasaya radio jaringan memiliki kantor berita sendiri di radio pusatnya.

d. Informasi dari telepon

  Tidak sembarang informasi melalui telepon dapat dijadikan sumber berita. Sumber berita dari telepon hendaknya disaring terlebih dahulu dan diuji kepercayaannya. Seorang penanggung jawab berita di sebuah stasiun radio hendaknya memahami bahwa tidak semua berita dapat ditayangkan. Radio harus memiliki kepekaan terdahap kelayakan sebuah berita. Menurut RIswandi (2009: 29), beberapa kaidah jurnalistik yang harus diperhatikan adalah:
 
  1. Aktualitas/ Timelines
  2. Kedekatan/ Proximity
  3. Tokoh Publik/ Prominence
  4. Konflik
  5. Kemanusiaan/ Human Interest
  6. Sebsasuibak/ Unik
  7. Besaran Kasus/ Magnitudo

Output dalam proses penyiaran

Hasil dari proses transformasi adalah keluaran (output), yang merupakan hasil perencanaan yang telah diolah melalui keterampilan manajerial. Output akan selalu berimpit dengan tujuan yang hendak dicapai.


Tujuan sendiri disusun secara bertahap, yaitu:
1.Jangka pendek
2.Jangka menengah, dan
3.Jangka panjang.


Tujuan jangka pendek disusun berdasarkan tujuan jangka menengah, sedangkan tujuan jangka menengah disusun berdasarkan jangka panjang. Tujuan jangka panjang akan
berlanjut menuju ke super tujuan yang lebih bersifat filosofis.


dunia penyiaran output adalah siaran, memiliki sasaran khalayak di semua tingkatan dengan tujuan agar isi pesan dalam siaran dimengerti dan dihayati oleh khalayak. Ada jenis siaran yang bersifat menghibur, menginformasikan, mendidik, mempengaruhi secara halus agar khalayak mau mengubah sikap, pendapat, dan tingkah laku sesuai isi pesan yang terkandung dalam siaran.
Output yang dihasilkan organisasi penyiaran dibagi dalam dua golongan besar,
yaitu Siaran karya Artistik dan Siaran karya Jurnalistik


1. Siaran karya Artistik
Sumber :  Ide gagasan
Proses produksi : Mengutamakan keindahan dan kesempurnaan dalam perencanaan.
Jenis :
1.Drama / sinetron
2.Musik
3.Lawak/akrobat
4.Quiz
5.Informasi dan Iptek
6.Informasi pendidikan
7.Informasi Pembangunan
8.Informasi kebudayaan
9.Iklan
10.Informasi Flora & Fauna
11.Informasi sejarah/ dokumenter
12.Informasi apa saja yang non politis



2. Siaran karya Jurnalistik


Sumber & Masalah hangat (peristiwa dan pendapat)


Proses produksi Mengutamakan kecepatan dan kebenaran
Jenis :
1. Berita Aktual (siaran berita)
2. Berita non - aktual ( feature, majalah udara,dll)
3. Penjelasan tentang masalah hangat (dialog,monolog, panel diskusi, dll).






No comments:

Post a Comment