Tuesday, August 17, 2010

Karakteristik membaca dalam pembelajaran

                            Kajian pustaka

Ø  Pengertian membaca         
           Kegiatan membaca sering kita lakukan dan kata membaca sering terdengar tidak asing bagi semua masyarakat namun untuk menentukan definisi membaca sangat beragam diungkapkan oleh para ahli .
           Salah satu bentuk pengertian membaca yang sempit yaitu proses pengenalan symbol -  symbol tertulis ( Depdikbud , 1985: 9) sedangkan pengertian membaca dalam arti luas yang dikemukakan oleh Hudgson yaitu sebuah proses yang dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan dari penulis melalui media cetak .
         Disamping kedua bentuk pengertian diatas berikut akan dikemukakan bentuk pengertian membaca yang luas , yaitu proses pengolahan bacaan secara kritis – kreatif yang dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh
tentang bacaan itu dan penilaian terhadap keadaan , nilai , fungsi dan dampak bacaan itu (Depdikbud , 1985 :11)
           Membaca merupakan kemampuan yang kompleks . Membaca bukanlah kegiatan memandangi lambang – lambang tertulis semata namun bermacam – macam kemampuan diperlukan seorang pembaca agar  mampu memahami materi yang dibacanya . Pembaca berupaya supaya lambang - lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang – lambang yang bermakna baginya.
         Selain itu Membaca adalah kegiatan yang tersusun dari 4 komponen :strategi , kelancaran , pembaca dan teks . strategi adalah kemampuan pembaca menggunakan beragam strategi untuk mencapai tujuan dalam membaca . kelancaran adalah kemampuan membaca dengan kecepatan tertentu dengan pemahaman tertentu . gabungan dari teks , strategi , kelancaran dan pemahaman ini yang disebut dengan membaca ( Anderson , 2003: 68) . pemahaman dalam hal ini merupakan tujuan dari membaca
          Budaya baca seseorang adalah suatu sikap dan tindakan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan . seseorang yang mempunyai budaya baca adalah bahwa orang tersebut telah terbiasa dan berproses dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu mempergunakan waktunya untuk membaca  . berseminya budaya baca adalah kebiasaan membaca  sedangkan kebiasaan membaca  terpelihara dengan tersedianya bahan bacaan yang baik , menarik , memadai , baik jenis , jumlah maupun mutunya . inilah sebuah formula yang secara ringkas untuk mengembangkan minat dan budaya baca . dari konsepsi tersebut tersirat tentang perlunya minat baca yang dibangkitkan sejak usia dini ( kanak – kanak ) .
     Ketika diamati dengan cermat ada beberapa faktor yang mampu mendorong  bangkitnya minat baca masyarakat antara lain :
a. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta , teori , prinsip , pengetahuan dan informasi
b. Keadaan lingkungan yang memadai dalam arti tersedianya bahan – bahan bacaan yang menarik , berkualitas dan beragam
c. Keadaan lingkungan sosial yang lebih kondusif  maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca
d. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani

Ø  Tujuan Membaca            
        Berdasarkan pengertian membaca yang telah disebutkan bahwa membaca merupakan suatu keterampilan berbahasa yang bertujuan . Henry Guntur Tarigan menyatakan tujuan membaca ada 7 antara lain :
a.       untuk mengetahui penemuan – penemuan yang dilakukan oleh para tokoh
b.       untuk menemukan gagasan utama pada sebuah wacana
c.       untuk mengetahui urutan atau struktur organisasi sebuah wacana atau crita
d.       untuk menyimpulkan isi wacana
e.       untuk membuat klasifikasi atau penggolongan isi wacana
f.  untuk memberikan penilaian terhadap bentuk dan isi wacana untuk membuat   bahan banding bentuk dan isi bacaan dengan bacaan yang lain 

Disamping tujuan diatas  , Nurhadi juga telah merumuskan tujuan membaca dalam lima macam yaitu :
1.       Membaca tujuan studi , dalam hal ini untuk pengembangan ilmu
2.       membaca untuk memperoleh garis besar cerita
3.       membaca untuk menikmati suatu karya sastra
4.       membaca untuk mengisi waktu luang
5.       membaca untuk mencari keterangan 

Ø  Fungsi membaca
a.                   Fungsi Edukasi 
           Yang dimaksud fungsi edukasi ialah bahwa kegiatan membaca pada dasarnya memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang berbagai hal termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi .
b.                   Fungsi Sosial  
          Bahwa kegiatan membaca  akan bermanfaat bagi kehidupan sosial masyarakat , baik bermanfaat secara vertikal maupun horisontal .
c.                   Fungsi Instrumen
            Kegiatan membaca dapat dipakai untuk bidang ilmu yang lain misalnya untuk mengkaji budaya , agama, ilmu jiwa, sains dan teknologi 

Ø  Jenis Membaca
Ø  Dilihat dari cakupan bahan bacaan , Membaca dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu :
A.Membaca ekstensif
       Menurut Broughton ( 1978) sebagaiman dikutip oleh H.G.Tarigan ( 1978 :31 ) membaca ekstensif meliputi tiga jenis yakni
·    membaca survey ( survey Reading )
·    membaca sekilas( Skimming ) 
·    membaca dangkal( superficial reading )
 
B.Membaca Intensif
     Secara garis besar membaca intensif terbagi dua yakni membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa .
Membaca telaah isi terbagi lagi menjadi
  • membaca teliti
  • membaca pemahaman
  • membaca kritis dan
  • membaca ide  .
Sedangkan membaca telaah bahasa dibagi menjadi
·         membaca bahasa asing dan
·          membaca sastra
                                                                                                      
Ø  Dilihat dari jenjang kedalamannya atau tingkat levelnya membaca dapat                      dibagi menjadi 3 jenis
a.                   Membaca literal.
Yakni kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap arti  tertera secara tersurat artinya pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi
b.                   Membaca kritis
Menurut Albert sebagaimana yang dikutip oleh H.G Tarigan ( 1986: 89 ) membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana , mendalam , evaluatif serta analitis dan bukan hanya mencari kesalahan belaka
c.                   Membaca Kreatif
Dalam Dictionary Of Reading disebutkan bahwa membaca kreatif  merupakan proses membaca ntuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan dengan cara mengidentifikasi ide – ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelumnya pernah didapatkan .


Ø  Dilihat dari terdengar tidaknya suara pembaca pada waktu membaca dibagi menjadi
a.             Membaca nyaring
               yakni kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan lambang – lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras .Tujuan utamanya pengkomunikasian isi pembaca bukan hanya dituntut harus mampu melafalkan dengan suara nyaring  lambang – lambang bunyi bahasa saja , melainkan harus mampu melakukan ’proses pengolahan ’ agar pesan – pesan atau muatan makna yang terkandung dalam lambang – lambang bunyi bahasa dapat tersampaikan secara jelas dan tepat oleh orang yang mendengarnya .
b.             Membaca dalam hati
       Kegiatan membaca tidak mengeluarkan suara namun yang aktif  bekerja hanya mata dan otak

v  Aspek – Aspek membaca
      Menurut Broughton (1978) aspek keterampilan itu ada dua macam yaitu :
  1. Keterampilan Mekanis
           Yang dimaksud keterampilan mekanis yaitu keterampilan membaca  pada tahap pengenalan terhadap :
  1. huruf dan bentuk – bentuk huruf
  2. bentuk – bentuk linguistik
  3. bentuk – bentuk laval
  4. bentuk – bentuk ejaan
     Keterampilan membaca mekanis termasuk keterampilan membaca rendah
  1. Keterampilan pemahaman
           Keterampilan pemahaman yaitu keterampilan membaca yang menekankan pada tingkat pemahaman bacaan, keterampilan membaca pemahaman termasuk membaca tingkat tinggi . Aspek – aspek yang ditangkap dalam keterampilan ini ialah 
  1. Memahami pengertian sederhana seperti makna leksikal dan gramatikal .
  2. Memahami signifikasi ( makna ) dalam bacaan seperti makna , maksud , tujuan , reaksi dsb
  3. Memberikan penilaian terhadap bentuk dan isi wacana secara menyeluruh .
  4. Mengatur kecepatan membaca yang bersifat fleksibel disesuaikan dengan kondisi bacaan

     Ada dua aspek dalam pengajaran membaca:
  • Aspek pertama , merujuk pada pengajaran membaca pertama kali
  • Aspek kedua , mengajar membaca  bagi mereka yang telah memiliki keterampilan membaca dalam bahasa pertamanya ( LI ).
          Karena itu menurut Anderson kalu sudah dapat membaca dalam satu bahasa maka tidak perlu belajar baca dalam bahasa asing lainnya ( L2 ) , tetapi hanya perlu mentransfer keterampilan untuk membaca konteks baru dalam bahasa lain.

v  Model – model membaca
  1. Model membaca bawah atas ( MMBA)
    Model ini merupakan model yang tertua .Pada MMBA pembaca akan memulai proses membacanya dengan pengenalan dan penafsiran terhadap huruf – huruf atau unit – unit yang lebih besar dari huruf yang terdapat dalam materi cetak.
B   Model membaca atas bawah ( MMAB )
      Dalam pelaksanaan proses membacanya mengutamakan struktur yang tampak pada bahan bacaan oleh karena itu model ini ini diistilahkan dengan model membaca bawah atas karena proses yang dilaluinya bermula dari bawah yakni dari bacaan , bukan dari otak pembacanya
C  Model membaca timbal – balik ( MMTB)
         Menurut MMTB Proses membaca itu bersifat interaktif  yakni kedua model pertama ( MMAB  dan MMBA) bekerja secara serempak dan simultan . Membaca dipandangnya sebagai formulasi hipotesis dan pengujian probabilitas dengan memanfaatkan bekerja secara serempak dan simultan .

v  Prinsip pengajaran membaca
        Beberapa prinsip berikut mendasari kegiatan pengajaran membaca :
1.       Mengetahui  latar pengetahuan siswa
                 Latar pengetahuan pembaca bisa mempengaruhi pemahaman siswa dalam membaca .
Latar pengetahuan ini meliputi semua pengalaman yang ia bawa ke sebuah teks , misalnya , pengalaman hidup , pendidikan , pengetahuan mengenai bagaimana teks bisa diatur secara retorikal , pengetahuan bagaimana bahasa pertama atau kedua itu bekerja , serta latar belakang budaya . Pemahaman membaca dapat lebih ditingkatkan jika latar pengetahuannya itu diaktifkan melalui tujuan , prediksi , struktur teks dan sebagainya . Jika siswa membaca sebuah topik yang tidak familiar , maka guru perlu memulai proses membaca .
2.       Membangun dasar kosakata yang kuat .
             kosakata mendapat tempat paling tinggi dalam pembelajaran bahasa . banyak penelitian yang menekankan pentingnya kosakata dalam kesuksesan membaca .
3.       Mengajari  pemahaman 
                    Pada beberapa program instruksi membaca , penekanan kebanyakan pada pengetesan pemahaman membaca. Memonitoring pemahaman adalah penting untuk mencapai sukses membaca
4.       adanya usaha untuk meningkatkan kecepatan membaca
                seseorang dikatakan lancar membaca jika ia mampu membaca 200 kata permenit dengan sedikitnya 70% memahami bacaan.
5.       Mengajarkan strategi membaca
6.       Mendorong siswa mengubah strategi menjadi keterampilan
7.       Membuat penilaian dan evaluasi 
        Dalam kelas membaca perlu adanya penilaian baik  secara kualitatif atau kuantitatif . Penilaian kuantitatif meliputi informasi dari ujian pemahaman membaca dan data kelancaran membaca , sedangkan penilaian kualitatif diperoleh dari respon bacaan , survei , jurnal  dan respon terhadap daftar cek yang dibuat  untuk strategi membaca .

v  Beberapa Teknik pembelajaran membaca :
1.       Membaca cepat, yang akan dijelaskan lebih lanjut lagi dalam uraian berikutnya .
2.       Membaca bergantian :dengan mengajak siswa membaca dengan suara, intonasi dan pelafalannya sendiri dengan tepat secara bergantian dengan pasangannya .
3.       Membaca teks pidato :  mengajak siswa untuk mempresentasikan teks pidato dengan cara membacanya
4.       Membaca berita: siswa diajak menyampaikan informasi dengan intonasi dan nada yang sesuai
5.       Membaca intensif
Siswa dapat memahami bacaan secara intensif , tanpa bersuara dan tuntas
6.       Membaca ekstensif
Siswa diajak untuk mengintegrasikan isi barbagai bacaan dengan topik serupa dan dapat menjelaskan inti bacaan tersebut
7.       Membaca kritis: siswa diajak memberikan komentar mengenai apa yang mereka baca
8.       Membaca memindai :teknik ini mengajak siswa menemukan secara cepat kata – kata tertentu yang dianggap penting dalam bacaan .
9.       Membaca catatan bacaan : siswa diharapkan dapat membuat catatan dengan memberikan kalimat kunci dalam bacaan
10.   Mengubah bacaan ke dalam gambar : teknik ini mengajak siswa untuk memaknai bacaan dengan cara membuat gambar menurut persepsinya   


                                       Daftar Pustaka
Ø  Harjasujana , Akhmad Slamet . 1996 . Membaca 2 .Jakarta . Depdiknas
Ø  Harras ,Kholid. Membaca 1 . 1997. Membaca . Jakarta . Depdiknas
Ø  Suyatno , 2004.Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra . Surabaya : SIC
Ø  Tarigan , Henry Guntur . 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa . Bandung : Angkasa.








                          




No comments:

Post a Comment