Thursday, August 12, 2010

Menulis deskripsi

Tinjauan kepustakaan

1.      Pengertian Menulis
            Menulis merupakan salah satu aspek yang mempunyai peranan penting. Dengan menulis seseorang dapat berkomunikasi tidak secara langsung, yang hanya melalui simbol- simbol grafik yaitu tulisan. Menurut(Tarigan, 1984:21) menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang- lambang atau grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca langsung lambang- lambang tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran tersebut. Sedangkan menurut (Musaba,1994:2) menulis berarti mengungkapkan pikiran/perasaan melalui suatu lambang(Tulisan).
            Berbicara dan menulis merupakan keterampilan yang bersifat produktif. Membaca dan mendengar merupakan keterampilan yang reseptif. Sebagai keterampilan produktif, menulis mempunyai peranan untuk memindahkan informasi secara akurat dari diri seseorang ke dalam tulisan. Menulis juga memberikan suatu nuansa baru bagi pikiran, perasaan, dan dunia batin pembaca. Sedangkan menurut (Tarigan, 1984:23) tujuan pembelajaran menulis adalah (1)memberitahukan atau mengajar, (2)menghibur atau menyenangkan, (3)menyakinkan atau mendesak, (4)mengutarakan atau mengekspresikan perasaan, emosi yang berapi- api.
            Dalam kehidupan sehari- hari menulis mempunyai bebarapa fungsi antara lain,  (1) sebagai alat komunikasi yang tidak langsung, (2)bagi pendidikan mempermudah para pelajar berpikir, (3)dapat menolong berpikir secara kritis, (4)data memindahkan, merasakan, menikmati hubungan, memperdalam daya tangkap atau persepsi memecahkan masalah dan membantu menjelaskan pikiran- pikiran.
        Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk menulis dan mengembangkan paragraf seperti yang dikemukakan oleh Tarigan (1987:44-59) diantaranya (1)menyalin, (2) dikte, (3) paragraf, (4) mengatur kembali, (5) menjawab pertanyaan, (6) meringkas bacaan, (7) mengembangkan paragraph. Berdasarkan pendapat Tarigan, menulis paragraf deskripsi dapat menggunakan salah satu cara tersebut.

2.      Pengertian Deskripsi
            Kata deskripsi berasal dari bahasa inggris “description” yang berkaitan dengan kata kerja “to describe”yang berarti melukiskan dengan bahasa. Dari  uraian tersebut mengandung pengertian bahwa deskripsi merupakan karangan yang lebih menonjolkan aspek pelukisan sebuah benda sebagai mana adanya (Finoza, 2002:190). Misalnya saja seorang guru anatomi tubuh manusia kepada murid-muridnya sehingga dalam benak pikiran muridnya bagian tubuh itu terekspresikan seperti keadaan sebenarnya. Menurut (Semi, 1990:32) deskripsi adalah suatu tulisan atau karangan yang bertalian dengan usaha menulis untuk memberikan rincian- rincian mengenai suatu objek yang sedang dibicarakan. Menurut Marahimin (1994:33) deskripsi merupakan pemaparan atau penggambaran dengan kata- kata suatu benda, tempat, suasana atau keadaan.
           Dari uraian tersebut bahwa yang dimaksud deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya (Finoza, 2002:190). Seorang penulis deskripsi harus memiliki kata yang tepat sesuai dengan gambaran objek yang sebenarnya sehingga menumbuhkan imajinasi yang hidup dan segar tentang ciri- ciri, sifat- sifat atau hakikat dari objek yang dideskripsikan itu. Tulisan deskripsi dapat dimaksudkan untuk menciptakan sebuah pengalaman pada diri pembaca dan memberi identitas atau informasi mengenai objek tertentu sehingga pembaca dapat mengenalinya bila bertemu atau berhadapan dengan objek tadi. Oleh karena itu penulis perlu mengambil sikap tertentu untuk dapat memperoleh gambaran tentang suatu objek penulisan.
             Dari pendapat tentang deskripsi dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan hasil observasi melalui panca indra yang disampaikan dengan kata- kata atau kalimat. Coba amati ketika seseorang sedang melukis. Ketika seorang pelukis menggambarkan sebuah objek, ia akan terlibat pengamatan secara detail objek tersebut lalu meresapkannya dalam kertas dengan alat yang tersedia.
            Menulis deskripsi tidak jauh berbeda. Penulis tentu akan dilibatkan untuk mengamati sebuah objek tertentu yang akan dituangkan  dalam tulisan dengan alat yang tersedia (kemampuan berbahasa tulis, diksi, penguraian, komposisi tulisan dan lain- lain). Jadi kegiatan seorang penulis deskripsi sama seperti kegiatan seorang pelukis. Mereka sama- sama menangkap objek yang diamati, diresapi, diimajinasikan dalam pikirannya dan dituangkan dalam bentuk lukisan atau tulisan (Nurudin, 2007:59-60). Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya. Dalam tulisan deskripsi, penulis tidak boleh mencampuradukkan keadaan yang sebenarnya dengan interpretasinya sendiri (Finoza, 2006:60).
            Tulisan deskripsi dimaksudkan untuk menciptakan sebuah pengalaman pada diri pembaca dan memberi identitas, atau  informasi mengenai objek tertentu sehingga pembaca dapat mengenalinya bila bertemu atau berhadapan dengan obyek tadi. Penulis perlu mengambil sikap tertentu untuk dapat memperoleh gambaran tentang suatu obyek penulisan. Oleh karena itu, penulis perlu menggunakan pendekatan dalam menulis deskripsi. Menurut Finoza (2002:190-191) pendekatan dalam menulis deskripsi adalah pendekatan realistik dan pendekatan impresionostis.
1)Pendekatan Realistis
            Dalam pendekatan realistis penulis dituntut memotret  hal/benda seobjek mungkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya. Ia bersikap seperti sebuah kamera yang mampu membuat detail-detail, rincian secara orisinil, tidak dibuat-buat,  dan harus dirasakan oleh pembaca sebagai sesuatu yang wajar.
2) Pendekatan Impresionistik
            Impresionistik adalah pendekatan yang berusaha menggambarkan sesuatu secara subyektif. Dengan pendekatan ini dimaksudkan agar setiap penulis bebas dalam memberi pandangan atau interpretasi terhadap bagian- bagian yang dilihat, dirasakan atau dinikmatinya. Hal ini sesuai dengan sikap seorang seniman atau sastrawan yang dengan kepekaannya mampu mengekspresikan peristiwa yang dijumpainya.
            Berdasarkan beberapa pendapat tentang deskripsi dapat ditarik kesimpulan bahwa deskripsi merupakan hasil dari observasi melalui panca indera yang disampaikan dengan kata- kata atau kalimat sehingga dapat memberikan gambaran dengan jelas
3.      Jenis-Jenis Deskripsi 
            Berdasarkan tujuannya, Keraf, 1982:94) membedakan deskripsi terdiri atas dua macam yaitu deskripsi sugestif dan deskripsi ekspositoris (teknik)
1)      Deskripsi Sugestif
          Deskripsi sugestif adalah penggambaran suatu objek dengan tujuan menciptakan suatu penghayatan terhadap objek tersebut melalui imajinasi pembaca.Dalam deskripsi sugestif, penulis bermaksud menciptakan sebuah pengalaman pada diri pembaca, pengalaman, karena berkenalan langsung dengan objeknya. Pengalaman dari objek itu harus menciptakan sebuah kesan. Sasaran deskripsi sugestif adalah perantaraan tentang rangkaian kata- kata yang dipilih oleh penulis untuk menggambarkan diri, sifat, watak dari objek tersebut. Dapat diciptakan sugestif tertentu pada pembaca. Dengan kata lain, Deskripsi sugestif berusaha menciptakan suatu penghayatan terhadap objek tersebut memulai imajinasi pembaca.
2)Deskripsi Ekspossitoris
               Deskripsi ini hanya bertujuan untuk memberikan identifikasi atau informasi mengenai objeknya,  sehingga pembaca dapat mengenalnya bila bertemu atau berhadapan dengan objek tersebut. Penulis tidak berusaha untuk menciptakan kesan atau imajinasi pada diri pembaca.  Dalam tulisan deskripsi  ini, penulis memindahkan kesan- kesannya, memindahkan hasil pengamatan, pengalaman dan perasaannya pada pembaca. Deskripsi ini menyampaikan sifat dan semua perincian wujud yang dapat ditemukan pada objek tersebut sehingga nada tulisan deskripsi bersifat informatif yang bersifat melukiskan atau menggambarakan tentang sesuatu.
         Tujuan penulisan deskripsi ekspositoris ialah mengajak para pembaca bersama- sama menikmati, merasakan aktivitas orang yang telah diamati penulis. Dengan tulisan deskripsi ini, penulis bermaksud menjelaskan, menerangkan, dan menarik minat pembaca yang baik bergantung pada tanggapan yang jeli, persepsi yang tajam, dan kosakata yang memadai dalam penyampaian .
4.       Manfaat menulis deskripsi
           Suatu kegiatan menulis tidak akan lepas dari suatu manfaat, begitu juga dengan menulis deskripsi. Suparmo (2007:46) menyatakan bahwa karangan deskripsi merupakan karangan yang kita susun untuk melukiskan sesuatu dengan maksud untuk menghidupkan kesan dan daya khayal mendalam pada si pembaca. Agar pembaca merasa mengenal secara jelas dan mendalam hal yang dideskripsikan atau ditulis. Oleh karena itu, terkait dengan penelitian ini, tulisan dekripsi sangat membantu siswa dalam menulis segala bentuk tulisan agar pembaca mengerti dan paham dengan maksud penulis.
           Selain pendapat dari Suparmo, Nurudin (2007;61) menyatakan bahwa melalui deskripsi, seorang penulis menolong pembaca menggunakan perasaan, penglihatan senyuman, dan rasa untuk pengalaman yang berasal dari pengalaman penulisnya. Hal tersebut berarti bahwa indera yang dimiliki pembaca terasah sampai tajam, sehingga dalam menentukan suatu sikap dalam menghadapi Sesuatu, mereka siap dengan resiko yang diterima karena sudah memikirkan matang – matang dan sudah mengamatinya dengan tajam jika dikaitakan dengan penelitian ini, hal itu akan sangat membantu siswa dalam segala hal, terutama dalam mencari jati diri. Dari dua pendapat di atas, dapat disimpulkan manfaat penulis deskripsi adalah mempertajam indera yang dimiliki pembaca dan penulis serta meningkatkan daya khayal atau imajinasi pembaca
5.      Langkah menulis Deskripsi
            Beberapa langkah dalam menulis deskripsi (Asrom, 1997:16-17), antara lain sebagai berikut:
1)      Menetapkan tema tulisan
                Menetapkan tema berarti menetapkan pokok pikiran, ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan penulis. Dalam proses  belajar mengajar, siswa diminta menetukan tema menulis deskripsi setelah mengamati gambar yang ada di papan tulis tentang pemandangan alam seperti ada gunung, hamparan sawah, padi yang menghijau, aliran air sungai yang deras, dan masih banyak objek lain yang dapat dideskripsikan.
2)    Menetapkan tujuan
             Penetapan tujuan tulisan merupakan pernyataan singkat tujuan yang ingin dicapai, yaitu penulis menjelaskan tema yang telah ditetapkan pada langkah pertama. Pada siklus pertama siswa menguraikan objek pemandangan alam yang diberikan oleh guru, kemudian siswa berusaha untuk mendata objek yang terdapat dalam pemandangan alam.
3)      Mengumpulkan bahan tulisan
              Bahan- bahan tulisan dapat diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan peninjauan langsung terhadap objek yang akan ditulis. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa mengumpulkan bahan tulisan dengan mengamati gambar yang tersedia dengan teliti dan biasa juga menggabungkan dengan pengalaman pribadi setiap anggota kelompok
4)      Menyiapkan kerangka tulisan
           Kerangka tulisan merupakan pokok- pokok isi atau garis besar tulisan. Kemudian disusun atau ditata secara kronologis dengan memperhatikan kesatuan dan kebulatan gagasan.
5)      Mengembangkan kerangka tulisan
         Setelah menetukan tema, tujuan, pengumpulan bahan, menyusun kerangka, penulis mengembangkan menjadi sebuah tulisan atau kerangka dengan menggunakan ejaan, tanda baca, dan pilihan kata yang tepat dan susunan kalimat yang menarik, bervariasi, dan efektif.        

1 comment: