Kita seringkali mendengar kata ihsan diucapkan oleh ustadz dalam sebuah pengajian.Ihsan sendiri berarti kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas dan sempurna. Dalam suatu hadist nabi disebutkan “ihsan adalah beribadat kepada Alllah seakan-akan kmamu melihat-nya. Dan jika demikian itu tidak mungkin sadarilah bahwa dia melihatmu”. Melaksanakan ibadah seperti sholat, puasa, tilawatil AlQur’an dan dzikir pada Allah swt tanpa ihsan, ketelitian, penghayatan makna- makna batinnya serta memenuhi kewajiban terhadap Allah didalamnya, seperti pengagungan, khusyu’, khudhu, kehadiran hati, kesopanan dalam berhadapan dengan-nya sesuai dengan keangungan hadirat-nya yang maha suci dan tinggi, tanpa itu semua, hanya menghasilkan kelelahan dan kepenatan semata- mata, tidak ada gunanya sedikitpun. Sama juga jika perbuatan tanpa disertai dengan rasa ikhlas.
Hal itu yang diisyaratkan oleh sabda nabi SAW yang artinya”betapa banyak orang berdiri di sholat malam hari namun tidak memperoleh sesuatu sebagai hasil berdirinya selain kekurangan tidur dan letih. Dan betapa banyaknya orang yang berpuasa, namun tidak memperoleh apa- apa selain dari puasanya itu selain lapar dan dahaga” Imam Ali Bin Abi tholib r.a pernah berkata “Tiada kebaikan pada pengajian Al. Qur’an yang dilakukan tanpa perhatian sedikitpun akan maknanya”.
Bahkan mungkin sekali orang yang melaksanakan ritual- ritual ibadah tanpa ihsan di dalamnya, bukan saja akan sia- sia saja amalannya itu, tapi bisa- bisa ia bahkan berdosa sebagaimana yang terjadi dengan orang- orang yang mengerjakan sholat dan sebagainya karena riya’(ingin dipuji) dan dalam orang yang tidak mau berusaha memperbaiki bacaannya atau ruku’ atau sujudnya serta tidak memenuhi ketentuan- ketentuannya. Sehingga dengan demikian ia telah menjalani ibadat yang batal, ia karena letih dan sekaligus berdosa karenanya. Oleh karena itu bila bermal sempurnakanlah amal. Penuhilah semua yang diwajibkan dan diajurkan, pada setiap bagiannyadengan kehadiran hati dan kesopanan di hadapan Allah, sehingga amalan yang sedikitpun yang dikerjakan dengan ihsan menjadi afdhal, lebih utama dan lebih bersih di sisi Allah daripada amalan yang banyak, tapi tidak disertai dengan ihsan dan tidak dilaksanakan seperti yang selayaknya. Rasulullah bersabda “Sesungguhnya Allah SWT telah menetapka ihsan atas segala sesuatu. Maka bila kalian membunuh, bunuhlah dengan ihsan (yakni dengan sebaik- baik cara), dan bila menyembelih, sembelehlah dengan ihsan”.
Perhatikan dan pahami baik- baik ucapan Rasulullah SAW bahwa Allah SWT menetapkan ihsan atas segala sesuatu. Itulah cara yang mengubah segalanya, sehingga bila ihsan terlepas dari sesuatu, jadilah ia buruk dan tercela.
No comments:
Post a Comment